Kapitel 75: Menuju Tangisan Malam

Kali ini Rindu tidur ditemani mama Widya, semua yang berhasil diatasi cukup cepat menjadikan dirinya merasa lebih tenang akan hadirnya orang di sisinya itu Namun semua tak menjamin baginya untuk terlelap lebih cepat.

Rindu terus terbayang akan sebuah pesan yang mengatakan jika suaminya telah melakukan ritual-ritual pemanggilan arwah guna kekayaan, ia juga cukup kangen dengan orang tuanya di Bandung menjadikan malam itu terasa pedih.

Kepedihan dalam tangis membuatnya mendadak menangis hingga mengeluarkan cegukan, kebiasaan terus menerus malah justru menjadikan mertua tidur langsung terbangun.

"Kamu kenapa, Rindu?"

"Rindu kangen sama mas Randu, ma. Rindu juga kangen sama orang tua di Bandung."

"Sudah, jangan sedih lagi ya. Besok kalau mama udah cukup longgar dan kamu sudah sehat betul kita ke sana."

"Tapi nanti mas Randu marah kalau Rindu ke sana."

"Urusan mama nanti, pokoknya kamu yang tenang jangan banyak pikiran dan sekarang kamu tidur. Sini mama bantu tidur."