Kapitel 34: Serangan Ketumbar

Tanah longsor yang datang dalam sebuah berita membuat mereka harus mengurungkan niat kembali ke villa, tentunya persediaan makanan selama itu seharusnya menjadi menipis.

Randu yang tak bisa mendapatkan tumbal untuk ajiannya terus menerus membuatnya wira-wiri, anak kecil itu yang mempunyai kesamaan dilakukan maupun lainnya.

Terlepas dari hal itu jauh dari sebelumnya Rindu telah mempunyai bakat memasak maupun berkebun menjadikan dirinya pagi-pagi mencoba ke sebuah ladang warga, karena desa sudah dilumpuhkan dengan kedatangan tanah longsor membuatnya tidak mudah menemukan sebuah aktivitas.

Tanpa kehadiran seorang teman membuatnya dengan berkeluh kesah menjadikan kewalahan sendiri dalam memetik dengan tidak ada wadah semua sayuran itu terjatuh, kejadian itu tentunya membuatnya semakin repot mengambil satu demi satu.

"Kok ada simbol beginian di kebun, masak iya sih ada matematika?"