Lalu Madesh langsung kepikiran mengenai nyawa yang ia tukarkan dengan nyawa Azura. Jika raja neraka sudah tahu mengenai masalah itu dan maka Madesh benar-benar sudah terancam.
'Jangan-jangan Raja Neraka sudah tahu kalau aku telah melanggar peraturan dan mengganti nyawa manusia demi Azura! Apakah benar begitu?' batin Madesh yang cemas.
Tetapi Madesh tidak bisa bertindak gegabah dan harus tetap tenang. Jika Madesh menunjukkan kegelisahannya maka dia akan semakin terekspos.
"Tentu saja semuanya lancar, Raja! Apakah ada masalah?" tanya Madesh yang berusaha tenang.
Raja neraka terdiam begitu juga dengan Madesh. Madesh terus menundukkan kepalanya karena ia tidak berani melihat wajah raja neraka saat ini.
PROK! PROK! PROK!
Suara tepukan tangan terdengar di telinga Madesh. Madesh pun melirik dan mencari siapa yang bertepuk tangan. Rupanya dia adalah raja neraka.
"Tentu saja pekerjaanmu sangat baik! Di antara dewa kematian yang lain kaulah dewa kematian yang terbaik!" puji raja neraka.