Empat orang prajurit mengawal seorang pria di dalam kereta tandu pagi-pagi buta. Mereka berjalan menuju gerbang utama Slyborn Palace diam-diam, langkahnya sengaja dipelankan agar tidak menarik perhatian. Pria dalam kereta itu nampaknya sangat penting hingga setiap gerak geriknya harus dirahasiakan. Termasuk untuk memenuhi undangan Noah dan Vienna kali ini, ia harus bersusah payah menyembunyikan langkah.
"Kita sudah sampai di istana, Tuan Arthur," ujar si penandu paling dekat dengan badan kereta.
Arthur, pria lewat paruh baya itu sedikit membuka jendela kereta, memeriksa situasi di sekitar Slyborn Palace. "Tempat ini sepi, apa memang tidak ada aktivitas perdagangan pagi hari?"
"Belakangan hampir tidak ada, Tuan. Para pedagang menjual hasil pertanian mereka ke istana dan mendapatkan bayaran lebih dari cukup, sehingga mereka dapat sedikit bersantai dan berjualan lebih siang," jelas si penandu.