.
"Gadis," Karina memanggil nama Gadis, air matanya sudah mengucur deras begitu suaminya menjelaskan secara singkat apa yang menimpa anaknya kemarin siang.
Hans yang bertugas mendorong kursi roda istrinya itu kemudian mendekatkannya ke ranjang Gadis.
"Ibu?" Gadis menyahut.
"Ibu udah sadar, Mas?" Gadis bertanya pada Xabiru yang tidak pindah posisi sejak kemarin, kecuali untuk urusan tertentu.
"Udah. Makanya buka dong, matanya," jawab Xabiru. "everything is okay, Sayang. Kita semua nungguin kamu sekarang," sambungnya lagi.
"Gadis, duh ya Allah," ujar Karina lirih. Air matanya kembali bercucuran deras melihat keadaan anaknya.
"Gadis udah nggak apa-apa, Bu," jawab Gadis ingin membuat ibunya tenang.
Gadis meremas tangan Xabiru, meminta bantuan untuk duduk. Perlahan, Xabiru membangunkan tubuh Gadis. Disibakkannya rambut Gadis yang menutupi wajah perempuan itu dengan perlahan.