"Sedang di jalan, sama Mayleen, kami mau ke Pasar Batik," jawab Gadis. Dia memutuskan untuk tidak menyinggung masalah meeting dengan Mister Lee atau keputusan batalnya kesepakatan bisnis antara Globalinc dan Van de Bosch Group pada Xabiru, setidaknya sampai Xabiru yang memulainya sendiri. Suaminya itu pasti sudah cukup merasa suntuk dengan meeting yang tidak berakhir sesuai harapan.
"Pasar Batik?"
"Iya, namanya memang Pasar Batik kata Pak Rifai, menduplikasi Pasar Klewer Solo atau Beringharjo gitu, Biru," jelas Gadis.
"Oooh."
Jeda untuk beberapa saat, Gadis bingung apa lagi yang akan dibicarakannya pada Xabiru. Suara Xabiru terdengar begitu canggung di telinganya.
"Gadis?"
"Ya?"
"Maafkan aku ya—."
Gadis hanya tertegun mendengarnya, dan tanpa kata apa pun lagi, Xabiru memutuskan sambungan teleponnya.