"Jadi,dia bersedia menjadi ibu sambung bagi Tatia?" tanya Katrin.
Lelaki itu menoleh ke arah Katrin dengan seringai licik yang semakin jelas terukir di wajahnya. "Kau tidak perlu tahu tentang itu. Tugasmu hanya menjalankan perintahku."
"Baik, Pak," jawab wanita itu sambil mengangguk penuh hormat.
Jika Bima sudah berkata seperti itu, tak ada yang bisa Katrin lakukan selain menurut. Sejak awal, dirinya memang dipekerjakan untuk mematuhi semua perintah lelaki itu.
Ada jeda yang cukup lama di antara mereka, sebelum akhirnya Bima mematikan rokoknya dan mengambil kartu debit dari dalam dompet miliknya. Kemudian lelaki itu memberikan kartu tersebut pada Katrin.
"Belikan cincin yang cantik untuk Mayleen," perintah Bima setelahnya.
"Baik, Pak." Lagi-lagi Katrin mengangguk, kemudian menerima kartu debit itu. "Tapi… kenapa Anda tidak membelinya sendiri, Pak?"