Karina menatap anak dan menantunya itu dengan wajah bahagia.
"Kalian saja yang bulan madu. Ibu di rumah saja."
"Tapi, Bu. Saya sudah membuatkan paspor juga untuk ibu."
"Tidak, Nak. Ibu tidak kuat rasanya jika harus naik pesawat lama-lama. Lebih baik, kalian berdua saja yang berangkat. Kalian bisa kemana saja kalian suka. Toh, ibu di sini juga tidak kekurangan apa-apa."
"Ibu yakin?" tanya Gadis. Karina menganggukkan kepalanya.
"Kalau begitu, kita ubah destinasi kita, sayang. Kau mau ke mana?" tanya Xabiru.
"Terserah Mas saja," jawab Gadis.
"Jangan terserah, kau boleh menentukan juga ke mana kita akan pergi. Ini kan perjalanan kita berdua. Bukan aku sendiri."
Gadis menatap Xabiru dan ibunya bergantian. Kirana tampak menganggukkan kepalanya.
"Aku sejak dulu ingin ke Cina dan Korea, Mas. Banyak sekali tempat yang ingin aku datangi."
"Baiklah kalau begitu, kita akan ke Cina dulu saja."
"Maksud Mas?"
"Kita akan melakukan perjalanan bulan madu, sayang. Setelah dari Cina, kita akan langsung ke Korea."
"Baiklah kalau begitu, Mas. Terima kasih."
"Sama-sama sayang.
**
Setelah kurang lebih 5 jam nonstop Xabiru dan Gadis tiba di bandar udara internasional Pudong Shanghai. Pudong adalah bandar udara internasional terbesar di Shanghai, Republik Rakyat Tiongkok. Bandara ini dibangun pada 1 Oktober 1999 dan terletak di 30 kilometer (19 mi) timur dari pusat kota Shanghai. Bandara utama lainnya di Shanghai, Hongqiao, yang terutama melayani penerbangan domestik. Ada penerbangan domestik dan internasional dari bandara ke kota-kota utama di dalam negeri dan luar negeri, serta penerbangan kargo.
Gadis mencubit tangannya sendiri dan mengaduh kesakitan, membuat Xabiru mengerutkan dahinya.
"Kenapa kau cubit tanganmu sendiri?" tanya Xabiru.
"Untuk memastikan bahwa ini bukanlah mimpi, dan aku saat ini benar-benar di Cina," jawab Gadis dengan polosnya membuat Xabiru tertawa geli.
Di pintu kedatangan mereka sudah ditunggu oleh tour guide mereka. Seorang wanita berusia 30 tahun dengan senyuman yang ramah. "Nama saya Lu Xinping. Anda bisa memanggil saya Xinping, tacie," katanya.
"Anda bisa berbahasa Indonesia?" tanya Gadis dengan kagum.
"Saya bisa tiga bahasa, Indonesia, Inggris dan Mandarin tentu saja. Mari, kita langsung ke hotel dulu. Mandarin Oriental Pudong Shanghai, kan?"
"Betul," jawab Xabiru.
"Perjalanan bulan madu kalian pasti akan sangat berkesan. Saya akan membawa kalian ke tempat- tempat yang indah. Supaya bisa menjadi kenang-kenangan seumur hidup kalian nanti," kata Xinping.
"Kita mulai besok saja, kami ingin beristirahat saja dulu di hotel malam ini," kata Xabiru.
"Baik, kita akan mulai perjalanan kita besok pagi. Saya akan menjemput anda besok pagi di hotel."
Setelah cek in dan bicara sebentar dengan Xinping tentang acara mereka untuk esok harinya, Xabiru dan Gadis pun langsung ke kamar mereka. Gadis hanya bisa tersenyum melihat kemewahan kamar yang di pesan oleh Xabiru.
"Kau suka?" tanya Xabiru.
"Suka sekali, kau terlalu memanjakan diriku, Mas."
"Karena kau pantas untuk dimanjakan, sayang," kata Xabiru sambil memeluk Gadis. Perlahan, ia pun kembali menjelajah tubuh indah Gadis dan menikmati indahnya bercinta. Lelah bercinta keduanya pun tertidur dengan pulasnya dalam posisi saling berpelukan.
**
Seperti janjinya Xinping menjemput mereka pagi hari. Saat mereka tengah menikmati sarapan, Xinping sudah datang dan menunggu di lobby hotel. Xabiru dan Gadis hanya membawa sebuah koper kecil saja. Ya, mereka memang hanya menginap satu malam saja di Shanghai. Karena mereka akan berkunjung ke Beijing. Sebetulnya, Xabiru dan Gadis bisa langsung naik pesawat yang langsung membawa mereka ke Beijing dari Jakarta. Akan tetapi, Gadis ingin merasakan naik kereta api cepat dari Shanghai. Dan, Xabiru mengikuti kemauan sang istri.
Mereka naik kereta dari Shanghai Hongqiao Railway Station. Shanghai Hongqiao Railway Station ini adalah stasiun kereta api paling megah dan bersih seantero China. Hanya membutuhkan waktu sekitar 4,5 jam untuk menuju ke Beijing. Xabiru memilih Shangri-la Hotel Beijing sebagai tempat menginap mereka. Ia sengaja memilih 2 kamar yang berdampingan dengan Xinping supaya tidak susah jika memerlukan sesuatu.
Setelah cek in dan menyimpan barang-barang mereka di dalam kamar. Ketiganya pun langsung menuju tempat wisata yang pertama. Ke mana lagi jika bukan tembok besar Cina.
The Great Wall of China atau Tembok Besar China dibangun selama berabad-abad oleh tangan manusia, dan mungkin ada beberapa orang yang belum pernah mendengar tentang hal itu.Tembok besar china adalah salah satu tembok terpanjang di dunia yang menyimpan banyak sejarah. Tembok ini kini lebih dikenal dengan sebutan Tembok Besar Tiongkok. Sejatinya Tembok China bukanlah tembok panjang lurus, melainkan tembok yang berasal dari kumpulan tembok besar yang melintasi 15 wilayah Tiongkok Utara seperti Xinjiang, Qinghai, Ningxia, Gansu, Shaanxi, Shanxi, Henan, Shandong, Hebei, Tianjin, Beijing, Mongolia Dalam, Liaoning, Jilin dan Heilongjiang.
Masa pembangunan Tembok China yang memakan waktu lama tentu membuatnya dibangun dari beberapa masa pemerintahan yang berbeda. Dari waktu ke waktu jenis material yang digunakan pun berbeda seiring dengan berkembangnya zaman. Dari mulai tanah, batu gunung, kayu, rerumputan campur pasir hingga ranting-ranting pohon konifer.
Pada masa Dinasti Qin dimana teknologi belum sama sekali maju, jenis material yang digunakan untuk membangun konstruksi tembok adalah tanah yang dicampur kerikil. Di masa itu, bagian-bagian tembok hanya terdiri dari gundukan batu-batu besar karena struktur tembok belum dibangun.
Kemudian pada masa Dinasti Han, jenis bahan yang digunakan masih sama dengan dinasti sebelumnya yaitu tanah dan batu. Pasa masa selanjutnya yaitu masa Dinasti Tang, batu bata sudah mulai diproduksi. Karena harganya yang masih cukup mahal, batu bata hanya digunakan untuk membangun bagian tembok yang dekat dan gerbang kota.
Barulah pada masa Dinasti Ming, teknologi pembangunan tembok sudah lebih maju. Pada pertengahan periode Dinasti Ming, pembangunan konstruksi tembok sudah menggunakan bata batu berkualitas. Penggunaan material yang sudah berkembang ini membuat proses pembangunan konstruksi menjadi lebih cepat. Batu gunung masih digunakan untuk membuat pondasi, dalam gerbang dan pinggiran luar. Batu kapur diaduk dengan beras ketan efektif digunakan sebagai semen.
Gadis begitu menikmati perjalanan yang selama ini dia mimpikan. Dan, Xabiru pun dengan sigap mengambil foto- foto Gadis dengan kamera yang dibawanya. Tak lupa mereka pun meminta Xinping untuk mengambil foto mereka berdua.
"Aku tidak menyangka tempatnya indah seperti ini, Mas. Terima kasih kau sudah membawaku ke sini," kata Gadis.
"Masih banyak tempat yang indah dan akan membuat anda terpukau, nyonya. Besok, saya akan mengajak kalian ke istana terlarang. Selama hampir 500 tahun lamanya, Kota Terlarang Peninggalan Dinasti Ming tersebut hanya bisa diakses oleh orang-orang tertentu saja. Istana tempat wisata di beijing ini terletak tepat di tengah-tengah kota kuno Beijing. Sekarang tempat wisata di China ini difungsikan menjadi museum. Kalian pasti akan tertarik dan menikmati istana itu," kata Xinping.
"Ah, tentu saja aku mau. Apakah selain tempat kuno ada danau atau taman?" tanya Gadis.
"Ada,namanya danau Shichahai.Danau ini terletak di pusat kota Beijing, tidak jauh dari Istana Terlarang. Danau ini memiliki luas mencapai 147 hektar, danau ini merupakan salah satu danau terbesar di Cina. Danau merupakan danau alam, dengan pemandangan perbukitan yang mengelilinginya. Udara sejuk juga menghiasi kawasan ini. Di sekitar danau, terdapat tempat-tempat bersejarah peninggalan jaman Dinasti. Jadi, jika besok kita ke sana, tuan dan nyonya bisa mengunjungi beberapa tempat sekaligus," kata Xinping.