Kapitel 88: jodoh Dadakan

Maya datang dengan membawa tiga cangkir yang sudah berisi susu hangat, di cuaca dingin seperti ini memang sangat cocok jika minum susu hangat.

"Susu hangatnya sudah jadi!" Ujar Maya sambil tersenyum.

Ia menaruh gelas tersebut dia tas meja dan ikut duduk di samping Karin.

"Loh, kemana Axel?" Maya mencarinya.

"Kaka sudah pergi, tadi ada telepon dari rumah sakit," ujar Alexa.

"Loh, terus ini susu hangatnya gimana?*

"Ya kita minum aja, kan ini ada tiga cangkir ya kita minum satu orang satu cangkir, beres kan?* Karin melirik Maya.

Maya paham, ia hanya bisa menganggukan kepala.

Susana di sana, sangatlah beda dengan di Indonesia, jika di Indonesia semua orang tidak akan ada yang keluar di saat cuaca seperti ini, namun di sini semua orang malah berkeliaran bahkan beraktivitas dengan biasa.

"Alexa, apakah kamu sudah lama tinggal di sini dek?* Ucap Karin sambil menggosok tanganya yang sudah mulai terasa dingin.