Kapitel 167: Tawaran yang menggiurkan

Selesai cuci muka dan gosok gigi setelah bangun dari tidurnya, Reno berkaca sejenak sambil menata rambutnya yang masih acak-acakan. Mukanya masih muka bantal, mengantuk karena bangun di waktu yang entah menunjukkan jam berapa ini. Perbedaan waktu yang melebihi Paris dan Jakarta, membuatnya harus menahan sakit kepala yang terkadang muncul tanpa sebab.

"Udah Dek? Apa mau sekalian mandi aja sama Mas?"

Kepala Reno menoleh, melihat sumber suara yang tak lain dan tak bukan berasal dari Bayu yang masih telanjang bulat dengan pusakanya yang tegak mengacung karena morning call. Walau ada keinginan untuk merasakan sosis panjang itu, Reno menyipitkan matanya lagi sambil menguap.

"Nggak ah Mas, males. Aku mau minta jatahnya semalem, bukan sekarang." Kemudian Reno berjalan melewati Bayu yang berdiri di ambang pintu.