Kapitel 86: Tempat ternyaman untuk bersandar

"Adek!!!"

Reflek Arsyad ikut melompat saat Reno melompat dari pembatas tebing itu. Setengah tubuh Arsyad sudah keluar dari pembatas itu, namun Reno...

Syukurlah Arsyad berhasil meraih sebelah tangan Reno sebelum anak itu benar-benar terjatuh dari tebing. Arsyad menahannya sekuat tenaga, agar Reno tidak terjatuh dari tebing.

"Dek jangan lepasin tangan Abang! Abang mohon sama kamu, jangan kayak begini Dek!"

Reno menoleh, melihat Arsyad dengan tatapan matanya yang kosong, sudah tidak ada harapan hidup lagi di sana. Bahkan di saat seperti ini Reno masih bisa tersenyum, namun itu bukan senyum yang biasa Arsyad lihat, melainkan itu adalah senyum keputusasaan.

"Maaf Abang, aku nggak bisa lanjutin hidup aku lagi. Karena aku banyak orang yang jadi korbannya, aku lebih baik mati aja, aku mau ketemu sama Bapak sama Ibu di alam sana."

"Jangan ngomong kayak gitu! Abang nggak suka kamu yang begitu ya Dek!!!"