Kapitel 436: Lontong Sayur

Sinar mentari sudah meninggi. Prisya baru saja keluar dari alam tidurnya, siapa sangka kalau pagi ini Prisya bangun dengan begitu enteng, padahal kemarin malam dia tidur begitu larut.

Ada yang sama dengan Prisya?

Di saat tidur cepat malah kesiangan, tidur biasa saja susah untuk bangun, dan tidur cukup larut malah begitu mudah untuk bangun, bahkan rasa ngantuk itu tidak ada.

Agak aneh untuk hal itu, karena bisa dihitung bahwa durasi tidurnya juga berbeda, tapi seperti itulah kenyataannya.

Kenyataan memang tidak bisa ditebak, apalagi dihitung, karena kebanyakan yang sudah dipikirkan dengan baik malah berjalan dengan terbalik.

Jangan terlalu menyalahkan takdir, karena di balik segala hal yang terjadi pasti adalah alasan yang Tuhan miliki dan itu sudah pasti jauh lebih baik, meski berjalan terbalik.

Malas untuk makan di Hotel, pada akhirnya Prisya memilih untuk pergi mencari sarapan. Sekarang Prisya ingin menjalani harinya dengan begitu santai.