Melihat sebuah motor yang masuk ke pekarangan Rumahnya membuat senyuman Prisya terukir dengan jelas, meski ada sebuah perasaan yang tidak percaya.
"Lo beneran mau nemenin gue cari martabak?" tanya Prisya yang semula dia merasa kalau kalimat yang sudah Steven ucapkan bukan sebuah kalimat yang serius.
"Tadi kan aku udah bilang kalau aku serius mau nemenin Kak Prisya," ucap Steven dengan begitu enteng.
Prisya mengangguk-anggukkan kepalanya, meski dalam hati dia tidak menyangka kalau Steven seperhatian ini sampai mau mengorbankan waktunya untuk menemani dia yang sedang ingin jalan-jalan dengan alasan ingin mencari martabak.
Dengan santai Prisya naik ke motor Steven. Seperti yang sudah dibicarakan sebelumnya kalau mereka ingin mencari martabak, maka sekarang juga tengah mencari makanan manis yang biasa diisi oleh berbagai toping tersebut.