Kapitel 145: Anaknya?

Marsell masih belum terima dengan semua ini sampai akhirnya Marsell mendengar ada sebuah notifikasi yang masuk, tapi bukan ke handphone-nya.

Mendadak dirinya merasa penasaran dengan pesan yang baru saja masuk ke handphone-nya yang sekarang berada tak jauh dari hadapannya.

[Iya Mah, tadi Abang udah pulang. Udah makan malam juga.]

Melihat nama pengirim pesan tersebut serta isi dari pesan tersebut begitu membuat Marsell terdiam dengan sebuah kebingungan yang sulit untuk dia jelaskan apa saja.

Merasa kebingungan dan juga ragu, akhirnya Marsell membuka handphone-nya dan menuju ke sebuah aplikasi untuk melihat salah satu kontak yang ada di handphone-nya.

Melirik ke arah handphone milik Lina yang semula sudah berbunyi yang pada akhirnya menampilkan sebuah pesan dan kemudian memperhatikan layar handphone-nya.

Sudah pasti bukan orang yang berbeda dan hanya sama pada nama saja, terlebih kata-katanya begitu menujukkan kalau ada hubungan kekeluargaan di dalamnya.