Kapitel 225: Mimpi Yang Nyata 2

"Sifat kayak gini yang gua gak suka dari lu. Emosi sesaat lu itu bikin gua benci sama lu. Itu jadi salah satu alasan gua selingkuh dari lu. Semalem kan gua udah bilang apa aja yang gak gua suka dari lu, harusnya lu introspeksi diri. Harusnya lu perbaiki diri lu kalau emang masih pengen tinggal sama gua. Bukan malah makin menjadi-jadi kayak gini bahkan ngelukai anak gua. Lu emang brengsek, Clairine!"

Aku terkejut saat mendengar kata kasar yang keluar dari mulut Papa. Aku tak menyangka jika Papa akan berkata seperti itu kepada Mama. Ku lihat Papa pun pergi meninggalkan Mama, sementara tangisan Mama semakin kencang saja.

Aku pergi untuk mencari Kimberly dan memintanya menenangkan Mama, namun ternyata dia tak ada di kamar. Aku pun pergi ke kamarku, mungkin dia sedang menyiapkan pakaianku. Dan benar saja, dia ada di sana dan sedang merapikan beberapa pakaian.