Setelah itu Mama pun merapikan piring yang ada di meja seusai aku dan Kimberly menghabiskan makanan. Mama pergi ke dapur untuk membersihkan peralatan yang dia bawa. Aku menatap Kimberly yang nampak melamun. "Kim!" seruku. Dia hanya berdehem.
"Aku takut Papa marah kepada kita," kataku. Dia menoleh.
"Aku juga. Aku refleks mengatakan hal itu dan lupa kalau Papa sedang marah," balasnya. Astaga! Ku kira anak ini sengaja mengatakannya agar Papa sadar bahwa apa yang sedang Papa lakukan salah besar. Bagaimana ini? Aku takut sekali dengannya. Apalagi saat terakhir Papa berbicara kepadaku, Papa nampak marah meski Papa memaafkan aku. Entah kali ini dia akan memaafkan atau tidak, aku tidak tahu. Hanya satu yang aku rasakan yaitu takut. Tak lama Mama kembali dan menyuruhku dan Kimberly ke kamar masing-masing. Kami menurut dan pergi ke kamar.