Kapitel 63: First Kiss

"Mario Federico Dickson. Nama orang tua gua Max dan Maggie, nama adik gua Raynaldo Dickson. Cukup?" jawabnya dengan nada kesal. Rupanya dia benar-benar Rio. Akhirnya aku bisa bertemu dengannya. Aku menggaruk tengkukku dan tertawa kecil. Aku  pun ikut terduduk di samping Rio.

"Sorry! Gua gak percaya aja lu tiba-tiba ada di hadapan gua. Habisnya Ray bilang lu di penjara di Washington DC."

"Ya, gua emang di penjara di Washington, tapi karena gak tahan akhirnya gue kabur." Aku mengernyitkan dahi. Dia kabur lagi?

"Kabur?"

"Iya. Gua kabur karena gua gak tahan di dalam jeruji besi. Penjara itu seperti neraka bagi gua, lu juga tau gimana tersiksanya kita saat di penjara." Sejujurnya masih banyak pertanyaan yang terlintas di benakku tentang dirinya, tapi ku urungkan saja niatku ini. Aku takut ia menganggapku sebagai gadis yang bawel karena terlalu banyak bertanya.