POV Anaya.
Dulu aku pernah membayangkan akan menjadi seorang istri dari seseorang yang menerimaku apa adanya. Lalu membangun rumah kecil bersamanya dan memiliki anak-anak lucu dan menggemaskan.
Menata ruang tamu sendiri, mendekor letak dapurku sendiri, menyiapkan makanan kesukaan suami dan juga anakku.
Rasanya semua anganku dulu sekarang sudah terwujudkan. Apalagi memiliki suami sebaik dan sepengertian Ardhan membuatku merasa diberikan sebuah nikmat dan rejeki yang tak disangka-sangka.
Bahkan berpikir akan menikah dan menjadi istri Ardhan, dulu tak berani aku bayangkan karena perpisahan kami yang berlangsung lama.
Aku senang jika sedang berkutat di dapur. Meski ini bulan puasa, tapi tak menurunkan semangatku untuk menciptakan hasil sebuah karya yang bisa di nikmati keluarga. Untuk Ardhan, Dilan dan juga Bapak. Karena Ahsan sepertinya sore ini dia tidak akan berbuka bersama karena dia sedang berada di Cafe.