Sinta menatap Rian dengan tatapan penuh tanya, pasalnya Rian seperti sangat kesal kepada orang yang baru saja menghubungi.
"Hey, kenapa wajahnya seperti itu memangnya siapa yang menelpon?"
Rian membuang nafasnya dengan kasar dan menghampiri Sinta.
"Itu, wanita yang tadi kami temui di kota sebrang, dia adalah salah satu petinggi perusahaan di sana, entah kenapa, aku sebal melihatnya, ia berniat untuk mendekati Tuan Kenzo."
Mata Sinta membulat sempurna, "Hah, siapa wanita itu, mau ngapain dia mendekati Tuan Kenzo?" Sinta menatap Rian dengan tatapan tajam.
"Dia bernama Sintia, wanita mandiri yang selalu ambisius untuk mendapatkan apapun yang ia mau, tapi. Kali ini sepertinya ia sedang menginginkan tuan Kenzo, hingga ia berani datang ke kota ini!" Rian mengusap rambutnya