Ally memindahkan barang-barangnya setelah ia dan Mayleen selesai bercinta. Mayleen sudah tertidur lelah dan menjadi kesempatannya untuk membawa barang-barangnya ke kamar Mayleen.
Setelah selesai, Ally menatap Mayleen. Ia tersenyum sedikit karena akhirnya ia bisa meluluhkan Mayleen walau dengan cara seperti itu.
Masih tak bisa tidur, Ally menyalakan laptopnya. Ia memeriksa pekerjaannya selama ia tak datang ke kantor. Benny sudah mengirim laporan-laporan padanya.
Ponselnya bergetar, Benny menghubunginya dan Ally menerima panggilan itu sedikit lebih jauh dari Mayleen. Ia tidak ingin Mayleen mendengar dan kemudian bangun.
"Ada apa, Ben?" tanya Ally berbisik.
"Apa kau sedang bersamanya?"
"Ya. Kenapa kau menelepon, Ben?"
"Besok, terakhir ... bisakah kau datang ke kantor? Klien penting ingin bertemu denganmu, Ally."
Ally diam dan menatap ke belakangnya. Mayleen masih tidur. Ia butuh waktu untuk memutuskannya.