Wiwangsa berdiri di sana, menatap ke arah kota. Langit Bandung berwarna abu-abu, seolah tertutupi awan. Tetapi, di mata Wiwangsa saat ini, cuaca ini tak terlupakan karena ada putrinya di sana.
Saat Wiwangsa sedang menatap langit, ponselnya tiba-tiba berdering. Dia menjawabnya dan sebuah suara dari seberang telepon sana langsung bertanya, "Kenapa kau tidak segera pergi?"
Wiwangsa terdiam sejenak, lalu menjawab, "Jika aku pergi seperti ini, aku tidak akan pernah bisa kembali lagi!"
Kabur dari penjara adalah sebuah kejahatan serius. Bahkan dalam proses penangkapan pun, dia bisa dibunuh!
Pihak lain mencibir, "Seharusnya kau memang tidak kembali. Setelah menyelesaikan tugasmu, kau bisa membawa orang-orang itu kembali. Apa yang kau lakukan? Apa kau melupakan kasus pembunuhanmu?"
Mata gelap Wiwangsa menunjukkan kilatan dingin. "Tapi, sekarang kebenaran telah terungkap. Aku bukan pembunuh!"