Kapitel 141: Melepas Rindu Pipi

Semalam suntuk aku tidak bisa tidur memejamkan mata. Aku terus saja kefikiran tentang keberadaan dan keadaan suamiku diluar sana. Apakah dia sudah makan dan tinggal dimana. Apalagi setelah ku mengetahui ternyata dompetnya ketinggalan dirumah. Ia pergi dari rumah tidak berbekal apapun hanya mobil dan baju beberapa potong saja.

Kini saatnya aku menunduk kepadaNya. Ku beranjak dari tempat tidurku menuju mengambil air wudhu. Dengan melaksanakan sholat sepertiga malam, penuh harapanku bisa menenangkan fikiran dan hatiku. Ku ceritakan segala masalah duniawiku kepadaNya. Hanya kepadaNya aku memohon dan berserah diri atas segala skenario kehidupanku yang sudah dituliskan olehNya.

"Ya Allah, lindungi dan jaga suamiku dimanapun dia berada. Kembalikan dia kepada kami keluarganya dalam keadaan baik dengan pribadi yang jauh lebih baik." Tanganku mengadah seraya menundukan pandanganku memohon pada sang Maha Pelindung.