Kapitel 158: Bisikan Hati

Entah sudah yang keberapa kali Rafael menarik dan menghela napasnya dalam diam. Saat dia hanya mengikuti setiap ajakan Serra untuk menyusuri beberapa tempat paling populer di pulau yang cukup terkenal itu. Karena memang semua itu tak punya cukup untuk menarik perhatiannya.

Malah sejak tadi ia terpikirkan tentang hal lain.

Entah kenapa dia terus teringat akan Luna dan Gino yang pulang terpisah dengan mereka. Ia merasa penasaran tentang keberadaan mereka berdua setelah ditinggalkan, serta hal apa yang mereka lakukan.

'Tch, aku kan sudah berulang kali bertekad untuk tidak terlalu memikirkan tentang semua ini. Tapi kenapa sih aku dengan tanpa sadar terus melakukannya.'

Rafael mendesah di dalam hati sambil menggelengkan kepalanya. Ia berusaha untuk menepis semua hal yang membuatnya sangat kepikiran itu. Namun walau begitu tetap saja tak sepenuhnya mempan. Ganjalan itu tetap terasa di dadanya.

'Tch, aku ini kenapa begini sih? Benar-benar tidak jelas.'

"Rafael?"