Kapitel 125: Sedikit Batas

'Dasar bodoh. Bahkan sampai sekarang pun, aku tak mengerti kenapa kemarin aku sampai menangis seperti itu.'

Luna bergumam di dalam hatinya begitu terbangun keesokan harinya. Menemukan kamar yang masih sedikit berantakan oleh sisa pesta kecil-kecilan semalam, serta bekas kehadiran rahasia sang tuan muda.

Pemuda itu lantas mengalihkan pandangannya menuju kotak tisu serta bekas-bekas pakai yang semalam dia gunakan. Saat air matanya jatuh tak tertahan setelah Rafael tinggalkan.

'Apa karena aku memang jadi teringat masa lalu ya? Mungkin karena aku rindu masa-masa itu atau… aku mengingat kembali rasa kecewa dan sedihnya saat terpaksa putus dari Rafael?'