Suara kicauan burung dan langit yang cerah sangat menjadi paket lengkap sore ini. Di ujung jalan, seorang pria berkemeja polos warna maroon berjalan dengan santai. Kakinya melangkah membawanya menuju ke sebuah pohon besar. Di dekat ada sebuah tangga yang menyambungkan dengan rumah pohon yang berada di dahan pohon itu.
Senyum kecil terbit di bibir Ji-Sung kala melihat ukiran nama itu masih melekat di sana. Ukiran beberapa tahun lalu yang kini sudah mulai menghilang. Namun masih bisa dibaca jelas oleh bocah berusia tiga belas tahun itu karena dirinya yang mengukir nama itu.
'Oji tau ndak kalau nenek seorang arsitektur?'
Ji-Sung yang waktu itu berusia lima tahun oun bertanya-tanya. Apa maksudnya? Dia bahkan baru menyelesaikan pelafalan abjad kemarin tapi sang nenek sudah mengatakan kata-kata aneh. Tak paham apa-apa membuat bocah itu menyimak saja.