Kapitel 216: Masalah Masing-masing

Lagipula siapa yang akan menduga kalau waktu singkat ini seolah-olah sedang mempermainkan kami? Aku sendiri heran bagaimana kami bisa berakhir seperti ini. Yang jelas usia Ji-Sung sudah genap satu tahun.

Itu artinya kami sudah menetap di Semarang selama lima bulan rasanya. Bukan perkara mudah menghadapi ini semua, terakhir kali kak Jae bahkan tak bisa pulang. Rasanya ingin tetap diam tetapi ....

"Kamu ngadu lagi, Yang," keluh kak Jae yang sedang bermain dengan Ji-Sung.

Berkat aduan dariku dia mungkin malu sehingga memutuskan untuk liburan saja sekarang ini. Eyy tapi menurutku itu jauh lebih bagus deh, setidaknya dia memiliki waktu luang untuk istri dan anaknya.

"Mom sendiri yang mengatakan padaku untuk terus memberikan laporan, kebetulan aku digaji setiap bulan," kekehku yang membiarkan Ji-Sung makin melengket pada papinya.