Kapitel 208: Seorang Ibu

Aku hendak mengatakan bahwa mereka semua terlalu berlebihan. Ini bukan hanya acara pernikahan saja, meskipun agak berlebihan mengatakan kalau Ernova menggunakan barang-barang yang ... entahlah.

"Harus banget warna pink semua?" kekehku yang agak kesusahan membawa semua barang ini dengan menggendong Ji-Sung juga.

"Ya gimana lagi? Ini udah keren bangetttt, temen-temen juga suka. Eum kak Kiki bilang yang penting aku bahagia," tutur Ernova.

Tak selang beberapa saat terdengar suara Regis yang pura-pura muntah. Itu hal biasa, dia memang sedari awal membenci Ernova dengan sangattt tulus. Saking tulusnya rasa benci itu meski dua mingguan lagi kakaknya menikah ya nggak mau akur juga.

"Regis!" tuturku dengan nada sedikit lembut tetapi agak keras juga.