Kapitel 152: Singkatnya

Rasanya sangat tak mungkin jika aku mengatakan pada dunia bahwa saat ini kehidupan yang kami pilih jalannya masih sama. Bagiku yang memang hanya tahu cara untuk terus mengumpat seiring berjalannya waktu, hidup ini jelas saja begitu rumit, Sobat! Acara yang sedikit menyebalkan. Tepat dua bulan setelah mama mengatakan padaku bahwa dia akan menikah, kini mereka benar-benar melakukannya dengan sangatt khidmat sampai aku tak bisa berkata-kata lagi.

Benarkah semua ini? Akad nikah yang begitu syahdu diiringi dengan lantunan ayat suci yang dibaca oleh kak Jae. Aku terharu oleh keberanian unjuk rasanya, namun semua itu hanya sejenak saja. Kala melihat mama yang lebih dulu memeluk Kiki selepas resmi secara hukum dan agama, hatiku porak poranda jadinya. Cemas juga perasaan tak jelas lainnya seolah-olah sedang melingkupi.

"Nggak papa," bisik Jason.