Hanya beberapa dari anggota Roullete yang mau ikut bermain. Belum apa-apa, mereka sudah ketakutan dengan minuman gado-gado yang Naya buat.
Kami pun duduk melingkar di karpet. Yogo meletakkan kaleng minuman di tengah-tengah kami.
"Botol, bego!" komentar Naya.
"Apa yang ada aja deh, ribet lo ah! Yang penting bisa muter!" sahut Yogo.
"Ya udah, gue yang puter ya!" seru Naya semangat.
Semua orang menunggu kaleng itu berhenti dengan tidak sabar.
Dan ... ya!
Kaleng itu mengarah pada Bambang.
"Truth or dare?" tanyaku semangat.
"Truth!" sahut Bambang tanpa ragu.
Kenapa ia memilih truth? Karena ia malas melakukan tantangan apa pun. Dan pria itu juga yakin Naya tidak akan menanyakan pertanyaan yang merepotkan. Bukankah begitu?
"Mbang, Alif kan nemplok mulu tuh sama Naca, lo nggak cemburu gitu? Gimana perasaan lo?!"
"Apa? Tunggu! Pertanyaan macam apa tu?!" dengus Bambang kesal.