"Iya, itu sering terjadi kalau sedang sarapan pagi. Kalau saja kamu tahu melihat dan mendengarnya langsung ketika mereka sedang sarapan. Pasti kamu akan tertawa terbahak mendengar perdebatan mereka. Terutama kalau sedang meledek Nyonya, Tuan Bayu pasti tidak mau kalah. Dan harus Tuan Leo yang melerainya, baru mereka berdua terdiam."
Ratih tertawa lagi, membayangkan dengan apa yang dikatakan Pak Bowo. "Kiran juga pernah bercerita seperti itu, katanya setiap sarapan pasti ada perdebatan antara Tuan Bayu dan Nyonya sementara Tuan Leo hanya sebagai pendengar saja."
"Iya, setelah perdebatannya tidak terkendali baru Tuan Leo yang turun tangan," kata Pak Bowo.
Ratih dan Pak Bowo tidak menyadari kalau sudah beberapa menit Bayu telah berdiri di depan pintu dengan pakaian yang masih lengkap baru pulang dari kantor, berdiri mendengarkan mereka berdua yang sedang mengobrol dengan satu tangan masuk ke kantong celana.
Terima kasih atas semua dukungannya untuk author. Jangan lupa mampir ke "Aneska Belavina."
Love u all and thank u very much :-)
— Bald kommt ein neues Kapitel — Schreiben Sie eine Rezension