Monika kembali fokus dengan pekerjaannya. Diambilnya beberapa berkas yang kemarin tidak sempat dia selesaikan.
"Lebih baik aku bekerja, dari pada aku memikirkan si brengsek Nathan. Walau pun tetap saja aku kepikiran dengan masalah foto itu tetapi setidaknya kepalaku tidak terlalu pusing. Aku akan membuat perhitungan dengannya." Monika menggerutu sendiri, kesal dengan masalahnya di pagi hari ini.
Tidak lama kemudian pintu lift terbuka, Leo ke luar dari dalam lift dengan langkah tegapnya. Kaki panjangnya melangkah dengan lebar-lebar melewati Monika yang sedang duduk menghadap komputer.
Monika tidak sadar dengan kedatangan Pak Presdir, segera bangun dan menyusulnya masuk ke dalam ruangan.
"Selamat pagi Pak," ucap Monika mendekati Pak Presdir yang baru saja duduk di kursi kebesarannya.
"Pagi," jawab Leo melihat Monika.
"Kopi Pak?" tanya Monika.
"Iya boleh tapi jangan terlalu manis," jawab Leo sambil membuka laptop yang tadi dibawanya.
Jangan lupa tinggalkan komentarnya, power stone atau gift di setiap chapter
Terima kasih