Kiran tidak menjawab, hanya menatap Kiara.
"Kenapa diam?" Tanya Kiara.
"Aku belum bisa menceritakannya Nyonya, malu," jawab Kiran.
Kiara tertawa kecil. "Baiklah, aku tidak akan memaksamu. Itu rahasia pribadimu. Aku menunggu sampai kamu, mau bilang sendiri padaku."
"Suatu saat, pasti aku cerita ke Nyonya. Untuk sekarang ini aku malu," kata Kiran sangat pelan karena dari jarak beberapa meter terlihat Pak Bowo datang mendekati mereka.
Kiara melihat ke arah Kiran melihat. "Bowo, ada apa?" tanya Kiara mendongak.
"Tidak ada apa-apa, hanya mau menawarkan minuman," jawab Pak Bowo.
"Teh manis saja yang hangat," jawab Kiara.
"Baik Nyonya." Pak Bowo langsung pergi lagi meninggalkan Kiara dan Kiran.
Kiran melihat ponsel yang ada di atas meja. "Tuan memberikan Nyonya ponsel?" tanyanya.
"Iya, beberapa hari yang lalu tapi aku lupa," jawab Kiara.
"Baguslah itu Nyonya. Bisa menghubungi siapa pun jika butuh seseorang," kata Kiran.
Tinggalkan power stone dan gift untuk author apalagi dengan vote, author sangat berterima kasih :-)