"Di saat aku sedang membuat anak, bukan omelan yang ke luar dan mulut kita tetapi desahan dan erangan makanya bisa jadi anak," kata Leo.
"Biasanya kamu melakukan itu bukankah selalu pakai pengaman? Kamu paling takut sekali kalau benih jijikmu bersarang dalam wanita yang kamu tiduri."
"Di saat pertama kali aku melakukannya, aku tidak mau memakai pengaman. Entah kenapa?" kata Leo, wajahnya terlihat seperti sedang mengingat kejadian tersebut.
"Dasar otak mesum!" kata Bayu melempar bunga yang ada di dalam vas didepannya. "Pasti kamu sedang membayangkannya."
Leo tertawa, apa yang dipikirkannya bisa tertebak oleh Bayu. "Aku jadi mau lagi."
Bayu melemparkan lagi bunga yang masih ada di dalam vas bunga. "Sialan! Otakmu memang tidak bisa di baca. Tadi kamu kebingungan, sekarang malah menginginkannya."
Leo akhirnya tertawa. "Aku sangat menginginkannya."
Bayu dalam hatinya cukup senang, melihat sahabatnya bisa tertawa lagi. Tidak seperti tadi yang memasang wajah cemberut.
Pernikahannya gagal atau tidak ? Penasaran tidak sih? :-)
Ikuti terus ya cerita Leo dan Kiara.
~~~ Happy reading ~~~