"Maaf, aku tidak bermaksud untuk membuatmu sedih," ucap Evelyn merasa tidak enak hati setelah melihat raut wajah Adam yang berubah sedih.
"Tidak masalah, itu sudah lama terjadi. Istriku lebih bahagia di sana daripada hidup di tengah kejamnya dunia ini." Adam tersenyum getir.
"Sudah lama istrimu meninggal?" tanya Evelyn hati-hati.
"Cukup lama. Tetapi aku masih ingat dengan jelas, bagaimana raut wajahnya saat dia meninggal dalam pelukanku."
"Apa istrimu meninggal karena dia sakit atau kecelakaan?" tanya Evelyn penasaran.
Adam terdiam sejenak. "Istriku mengorbankan dirinya untukku. Dia meninggal karena melindungiku."
Evelyn mengernyitkan alisnya. "Apa maksudmu?"
Adam tersenyum. "Nanti juga kamu akan mengetahuinya."
Evelyn tidak bertanya lagi. Dilihatnya mobil semakin memasuki kawasan yang sepi. "Kita mau ke mana?"
"Ke salah satu rumahku, lebih tepatnya rumah pribadiku," jawab Adam santai.
Jangan lupa tinggalkan komentar atau vote di setiap chapter :)