Kapitel 52: KIARA KAMPUNGAN

Terus saja Leo melumat habis bibir Kiara. Setelah merasa Kiara kehabisan napas, baru Leo melepaskan ciumannya. Napas Kiara naik turun, hembusan napasnya menerpa wajah Leo yang ada dibawahnya. Dadanya menempel erat di dada Leo, rambutnya terurai hingga menutupi wajahnya dan wajah Leo.

Perlahan Leo menyibakkan rambut Kiara, dilihatnya wajah memerah Kiara dan bibir yang sedikit membengkak karena ciumannya tadi. Bibir yang masih mengkilat karena salivanya. Lalu dengan gerakkan cepat, Leo membalikkan posisinya. Tubuhnya sekarang berada di atas tubuh Kiara, dengan ditopang oleh kedua sikunya yang di tekuk dikiri kanan tangan Kiara.

"Minggir!" Teriak Kiara, berusaha melepaskan diri dari kungkungan tubuh Leo yang jauh lebih besar.

"Ssst, diamlah," ucap Leo. Matanya kembali menatap lapar bibir Kiara yang masih sedikit bengkak. Tanpa menunggu lama, Leo mendaratkan bibirnya di bibir Kiara. Sekarang ciumannya penuh dengan kelembutan.