Kapitel 175: Senyum Bili

Dering ponsel Leo berbunyi. Pria itu segera menghindari kerumunan untuk menerima panggilan masuk. Ia terpaksa melakukan ini karena tau Leona yang menghubunginya.

"Apa kau mendapatkan sesuatu?" tanya Leo dengan sangat penasaran.

"Dia sangat licik. Tidak ada yang ia lakukan selain mengunjungi rumah panti asuhan tua. Bahkan ia tak sempat masuk ke dalamnya," jelas Leona tak kalah kesal.

"Apa kau yakin tak melewati sedikitpun dari menatapnya? Jangan bilang kau sempat kehilangan jejaknya."

"Kau pikir aku sebodoh dirimu! Aku tak akan melakukan itu. Kau salah orang jika mengatakan itu padaku!"

Leona menjadi kesal dan segera menutup panggilannya. Lalu melemparkan ponsel miliknya ke kursi sebelah.

"Leo bodoh! kau tau apa tentang penguntitan? Kau bahkan menghabiskan seluruh hidupmu untuk bercinta dengan buku. Tau apa kau, lelaki bangsat!"