Kapitel 59: Wajah Tak Asing

Kini Ruri sudah berada di seberang rumah sakit. Pemuda itu menatap kaku ke arah pintu gerbang. Perasaan cemas itu mendadak hadir. Pernah disekap membuat trauma kecil di dirinya. Ruri butuh beberapa saat untuk menuju ke sana. Batinnya bergerjolak penuh tanya, membuat rasa percaya perlahan melemah.

"Masih ada waktu. Kau bisa berhenti di sini dan kembali. Masih ada banyak bus yang bisa membawamu ke rumah. Kau hanya perlu berbalik arah menuju halte," bisik itu datang menggoyahkan langkah Ruri.