Kapitel 44: Pulang Ke Rumah

Sesilia berulang kali memeriksa rekaman CCTV yang sudah disadap Dino. Gadis itu memasang baik penglihatannya, namun ia tak kunjung melihat kepergian Ruri.

"Dia enggak pernah pergi. Aku yakin, keberadaan pria itu sudah cukup menjadi jawaban. Pasti wanita itu sengaja membohogiku karena ia bekerja sama untuk mengembalikan Ruri ke dalam kurungan pihak rumah sakit," gerutu Sesilia.

Dino pun turut tidak konsentrasi dengan alatnya. Ia merasa semua pekerjaannya menjadi sia-sia jika saja Ruri tidak kembali. Karena semua usaha ini ia lakukan demi membantu aksi Ruri dan Sesilia.

"Ping, ping, ping!"

Suara komputer mengagetkan Sesilia yang kini duduk di dekatnya.

"Apa kau masih mengaktifkan alat buatanku?" tanya Dino. Ia menanyakannya sebab telah sengaja merancang suara khusus untuk pesan yang dihasilkan dari alat buatannya.

"Tidak, aku sudah melepasnya sedari tadi," jawab Sesilia diikuti kedua bahu yang terangkat tinggi.

"Kalau begitu, apa mungkin ..."