Kapitel 155: kericuhan di rumah sakit

Siang hari di depan ruangan Risa sudah sangat ramai oleh pasien yang akan melakukan konsultasi dengannya. Mereka semua tidak mau berpindah dokter lagi, membuat Andin dan Nisa sebagai asisten dari Dokter Risa merasa sangat kebingungan dengan pasien yang sedang protes di depan ruangan.

"Sebentar... Sebentar! Ibu-ibu bapak-bapak kakak-kakak, saya mohon maaf sebelumnya. Karena pada awalnya kan kalian sudah menjadi pasien dari Dokter Ratu, jadi mohon mengerti untuk kembali lagi berkonsultasi di sana. Dokter Risa tidak melayani pasien yang bukan pasiennya. Mohon pengertiannya ya," ucap Nisa dengan sangat ramah dan sopan ditemani Andin.

"Pokoknya kami tidak mau tahu, kami hanya ingin di rawat oleh Dokter Risa. Jika tidak kami akan mengadukan ke layanan pengaduan," ancam salah satu pasien yang paling belakang.

"Iya benar, apa salahnya sih merawat kami semua sebagai pasien kami berhak memilih dokter yang akan merawat kami," teriak pasien dengan mengacungkan tangannya.