Kapitel 139: Bukan Anak Nakal

Usai menulis daftar riwayat hidup sebagai pelengkap surat lamaran yang akan ia ajukan kepada perusahaan-perusahaan nanti, Keisha lantas segera membawa Fay ikut bersamanya ke halaman belakang rumah.

Beck belum kembali, dan agaknya pria itu baru akan kembali di sore hari. Sedangkan Tuan Kurt masih senantiasa berada di kamar sebagai tempat favoritnya.

Oleh sebab itu, Keisha tidak perlu merasa was-was lagi.

Dan saat ini, Keisha dan Fay duduk bersisian di bawah sebuah pohon besar. Pohon itu memiliki daun yang sangat lebat sehingga menghalangi cahaya matahari untuk jatuh di bawahnya. Hal tersebut berbuntut hingga tak membuat Keisha dan Fay merasa kepanasan.

"Bibi," panggil Fay.

Keisha menoleh. "Ya?"

Fay menyandarkan kepalanya di bahu Keisha. Tak lama setelah itu, Fay sedikit mendongakkan kepalanya agar bisa melihat wajah Keisha.

"Mm ... jadi ... jadi Bibi akan bekerja lagi nanti?" tanya Fay ragu-ragu dengan suara pelan.