Kapitel 162: Membaik

"Sayang maaf ya lama. Ini Tante beliin kamu bubur sama susu. Ayo kita makan dulu ya supaya kamu ga lemas," ucap Bulan.

"Iya, Tante. Makasih ya Tante."

"Iya, sayang. Sama-sama."

Dengan sangat sabarnya Bulan menyuapi Ayah dengan penuh kasih sayang. Ayah pun merasakan ketulusan dari Bulan ketika merawatnya kali ini. Sepertinya mulai saat ini Ayah tidak akan merasa benci lagi kepada Bulan. Karena apa yang dikatakan oleh Cantika dan kak Farah tidak sesuai dengan kenyataan.

Ketika Ayah sedang makan bubur yang disuapini oleh Bulan, tidak lama kemudian datang seseorang ke dalam UKS sekolah Ayah Membuat Davina dan Bulan memberhentikan aktivitas mereka. Ternyata yang datang adalah Aksa. Aksa sangat cepat sampai ke sekolah ketika dia mengetahui jika anak semata wayangnya jatuh sakit.

"Ayah?" panggil Bulan.

"Sayang. Kamu ga kenapa-kenapa kan sayang? Kamu sakit apa? Apa yang sakit? Bilang sama Ayah."