Kapitel 37: Pura-Pura Tak Saling Kenal

"Nggak papa, Kak. Cuman nanya aja, sih. Soalnya, tiap kali dia dateng, aku nggak pernah ketemu."

"Oh, jadi maksudnya kamu pengin ketemu sama Mas Angga itu?" tanya Sekar.

"Ya ya, nggak juga, Bu. Tapi, pada kenapa sih? Kok tegang gitu ekspresinya?"

"Nggak papa, Res. Sana buruan, katanya mau mandi. Ntar gampang kalo pengen ketemu dia."

"Eh nggak gitu juga, Kak."

"Udah sana mandi yang bersih. Baunya udah asem banget ini," ucap Lia setengah berteriak sambil mengibas-ngibaskan tangan kepada sang Adik sebagai isyarat memintanya pergi.

"Iya-iya. Ya, ampuunn."

Setelah memastikan Ares pergi, Lia merubah posisi duduknya agar bisa lebih dekat dengan sang Ibu.

"Ares pasti nanyain acara kita ke panti tadi. Nanti, jelaskan juga semuanya sama dia," saran Sekar yang mendapat anggukan setuju dari Lia.

"Iya. Emmm ... setelah kejadian tadi siang, Angga nggak hubungi Lia lagi, Bu. Biasanya, dia selalu chat. Evan juga."