Kapitel 173: BUJUK RAYU IBU MERTUA

Irwan dan Mirna sedang menikmati hari cerah di teras belakang Puri Lombardy, di depan kolam renang dan halaman yang luas megah.

Undangan langsung dari Michael agar mereka datang menengok keponakannya yang telah selamat dari penculikan dan tidur koma yang panjang.

"Akhirnya Rara dan Michael bahagia, setelah lepas dari masalah dan ancaman mafia lain," ujar Irwan sambil menyesap kopi.

Akhir pekan di Milan bersama istrinya, lalu kembali bekerja di Paris.

Mirna belum puas berjumpa Rara, sekarang dikacaukan oleh kehadiran kakak iparnya.

"Mas, kau tahu alasan Mbak Mala dan Renita ke sini?" tanyanya cemas.

Suaminya mengangkat bahu.

"Mas Seno mungkin telah mengijinkan mereka berdua kemari. Aku malas mengurus keluarga itu lagi, sikapnya memalukan di depan Tuan Marchetti," jawabnya sebal.

Mirna tertawa, keluarga suaminya agak aneh. Untung saja Irwan tidak seperti kakaknya. Belum selesai berbicara. Mbak Nurmala tiba-tiba datang menghampiri mereka.