Kapitel 144: MENGEJAR PEDRO

Om Irwan dan Tante Mirna memeluk ponakan yang telah kembali dari rumah sakit.

Alex pun tak kalah senang seperti lainnya. Menyambut Mama tersayang begitu bahagia. "Hoorayy, aku punya adik juga akhirnya!"

Michael tersenyum bangga, putranya sudah besar sekarang memiliki adik sebagai teman bermain nanti. "Nah Alex ga boleh ngambek lagi, jagain Mama kalau Papa tugas luar nanti."

Putranya memeluk Mama begitu erat. "Iya Mama sama Alex aja, dari dulu kan begitu waktu Papa belum bertemu kita!"

Michael tersentak atas jawabannya. "Hmm--- berarti Papa belum dimaafkan karena pernah meninggalkan kalian berdua?"

Sikapnya menjadi kaku, tak berharap masa lalu itu terkuak kembali. Kesalahan demi kesalahan yang diperbuatnya menambah tekanan dalam pikirannya.

"Alex, tidak boleh begitu dengan Papa, karena sekarang Mama dan Papa menikah jadi kita berempat lagi bersama adik bayi sekarang," tutur Rara sambil mencium lembut puncak kepala putranya.