Jin memang tiba sebelum Gia tiba. Pria itu nampaknya sudah selesai makan malam dan sedang duduk di ruang tamu, mungkin menunggunya. Wajahnya ditekuk dengan kopi panas di hadapannya dan ponsel yang terus menempel di tangannya. Salah wanita itu memang tidak langsung pergi saat Arjun memutuskan untuk menemui Jin. Dia ingin langsung masuk saja untuk menghindari pertanyaan dari pria itu.
"Dari mana aja sih lu? Gua nungguin lu daritadi." Jin sudah sewot saja.
"Ih, ya gua masih ribet lah di tempat tato. Udah nanti aja marahnya. Gua ganti baju dulu habis ini gua kesini lagi." Kata Gia segera beranjak sebelum Jin mengatakan sesuatu lainnya.
Gia berada di kamarnya sekarang, entah kenapa pikirannya terbang terbagi pada dua hari panas yang dia lewatkan bersama Arjun dan Jin yang nampak sangat hancur saat ini. Dia sangat tahu saat pria itu menelpon Arjun dan mengajaknya bertemu. Dirinya bahkan sedang berada di dalam pelukan Arjun saat itu dengan tubuh polos keduanya berbalut selimut.