"Rana, aku bisa meninggalkan Sintia dengan mudah tetapi keluarga dan anakku adalah bagian dari hidupku. " Adrian mendekati Rana , meraih tangan wanita yang dicintainya itu. Namun, Rana dengan cepat menepiskan tangan Adrian.
"Oke, selesai. Tidak ada lagi kesempatan bagimu," ucap Rana. Ia kemudian meraih pintu untuk segera pergi bekerja.
"Kiran tunggu! Jangan ajukan persyaratan yang konyol seperti itu!" Adrian dengan cepat mencegah Rana pergi, dengan memegang tangan Rana.
"Adrian, kau tahu ... untuk sampai ke titik seperti ini, aku sudah banyak kehilangan semua yang berharga dalam hidupku. Gara-gara kau dan keluargamu, aku kehilangan ayahku, perusahaan keluargaku, ibuku walaupun raganya masih ada di dunia tapi aku kehilangan sosoknya dan ... anakku. Semuanya hilang hampir bersamaan," ucap Rana, dengan mata yang berkaca.
Terima kasih banyak kepada pembaca yang masih selalu setia mengikuti Dendam Rana. Love ... love ... love ... pokonya :)
Pantengin terus ya bagaimana cerita Rana dengan dendamnya!