Kapitel 162: Love Is In The Air

Theodor malah makin semangat menghajar Kaila dengan jarinya yang keluar masuk di sana. Tangan dia yang satu lagi menahan kaki Kaila agar tetap terbuka. Jempolnya memainkan mutiara itu lagi dengan menggesek-geseknya hingga Kaila seperti cacing kepanasan saat ini.

"Aku mau keluar!" teriak Kaila.

Kaila menyemburkan cairannya lagi saat Theodor terus menggoda miliknya.

"Uh. Enak kan, Sayang?" tanya Theodor dengan nada mengejek.

Kaila hanya diam saja. Dia bingung kenapa miliknya bisa menyembur seperti itu karena ulah Theodor.

"Uhh, hentikan. Kaila capek. Kaila mau tidur," mohon Kaila.

"Baiklah, tidur saja," balas Theodor menarik selimut hingga menutupi tubuh mereka berdua.

***

Di kamar lain, Noah juga sedang menguasai tubuh Jiyah. Kedua tangan Jiyah menumpu di kaca jendela. Jiyah melihat gorden jrndrla itu terbuka bisa melihat gedung di luar sana.

"Noah, nikmat sekali," kata Jiyah.

Noah tengah mengeluar masukkan miliknya di milik Jiyah membuat perempuan itu mendongakkan kepala.