Aku sengaja menunggu Maya keluar, baru setelah itu aku ikut keluar. Sejujurnya aku kasihan padanya, tetapi bukan berarti aku akan mengorbankan kebahagiaan Delisa demi dirinya. Bagiku Maya tetap bersalah untuk semua yang telah terjadi hari ini dan aku tidak akan membiarkannya membuat kesalahan lagi dengan menjauhkan Delisa dari Argat. Bagaimanapun Arkasya akan tumbuh di dalam keluarga yang utuh.
"Del, aku harus pulang. Mama mertuaku mengirimiku pesan," ucapku berusaha terlihat meyakinkan.
"Oke. Hati-hati di jalan. Sampaikan salamku padanya," ucap Delisa.
Kami berpelukan sekali lagi sebelum aku keluar. Dari belakang aku melihat Maya yang mendorong rodanya sendiri. Hari ini juga akan kuselesaikan semua yang tidak bisa Delisa lakukan. Kalau terlalu lama maka situasinya akan semakin sulit. Akan lebih baik kalau Maya mengetahuinya secepat mungkin.
"Maya," panggilku yang membuatnya berhenti.