Setelah satu hari menghabiskan waktu di Bandoeng, kami segera kembali pulang ke Tjianjoer. Banyak sekali barang bawaan yang kami beli di Bragaweg. Tentu saja yang harus membawa semua barang bawaan Amalia adalah aku. Setibanya di rumah, ku taruh barang yang dibeli Amalia di kamarnya. Wanita itu menutup pintu dan mencium bibirku dengan penuh hasrat. Sepertinya ia sudah menahannya sedari tadi. Tentu saja ku balas apa yang ia lakukan. Namun tak lama kemudian kami dikejutkan dengan suara ketukan pintu. Terdengar suara Nyonya Hoogen yang meminta Amalia untuk menemuinya di ruang keluarga. Kami terpaksa menghentikan kegiatan kami dan ku biarkan wanitaku pergi menemui Mamanya. Sementara itu aku harus membersihkan diri terlebih dahulu.
Tuan Hoogen mengetuk pintu dan mengajakku untuk segera makan malam bersama. Dengan senang hati ku ikuti ia ke ruang makan. Di sana sudah ada Amalia dan Nyonya Hoogen yang menunggu. Amalia pun menyiapkan makan malam untukku.