Malam hari pun datang, Arnold membangunkan aku yang sudah tertidur. Ia berkata bahwa ia akan menunjukkan tentang gundik padaku. Kami keluar dari kamar dengan sangat hati-hati. Lalu pergi ke dapur dan berjalan melewati sebuah lorong panjang. Kata Arnold, lorong panjang ini menghubungkan dapur dengan beberapa kamar yang telah disediakan untuk para pekerja di rumah ini, terutama untuk babu. Ketika sampai, aku melihat beberapa pintu kamar yang berjajar. Arnold menghentikan langkah di depan sebuah kamar yang terletak di pojok. Pintu kamar itu tak tertutup rapat, aku mendengar dengan jelas suara seorang wanita.
"Jika kau ingin melihatnya, kau jangan terkejut dan jangan berteriak," bisik Arnold tepat di telingaku. Aku mengangguk dan ia pun mempersilahkan aku untuk mengintip ke dalam kamar. Mataku dikejutkan dengan seorang pria tua yang sedang berada di atas tubuh seorang wanita, mereka tidak berpakaian sama sekali. Terlihat jelas pria tua itu menaik turunkan tubuhnya.